yap, jadi intinya adalah Indonesia kalah dari Malaysia 3 angka pada final AFF leg 1. semoga Indonesia bisa berlaga lebih baik lagi di leg 2. AMIN.
tapi bukan itu yang saya pikirkan sekarang.
suporter macan malaya dengan sangat jelas terlihat memainkan laser ke arah wajah pemain Garuda Nusantara saat pertandingan tadi. sangat tidak sportif. tentu saja perbuatan ini membuat bangsa Indonesia marah (yaah bisa dibilang murka juga deh).
saya sebagai warga Indonesia juga kesal. kok rasanya sering banget ya main kasar gini sama tetangga sendiri?
tapi saya memilih untuk diam dan memantau timeline twitter saya.
dan akhirnya saya melihat link blog tentang Indonesia dari kacamata orang Malaysia ini.
entah ini yang buat orang malaysia beneran atau ngga, yang pasti dari URL maupun postingannya nyakitin hati banget. tidak dianjurkan membaca bila anda merasa anarkis, chauvinis ataupun temperamen.
setelah dengan berat hati saya baca, saya tertarik dengan postingan ini.
oh postingan yang ini juga.
udah? udah dibaca? ngerti ga artinya? sebenernya saya juga ga pandai bahasa melayu sih -__-.
intinya saya mengambil kesimpulan bahwa ada perbedaan persepsi antara Indonesia dengan Malaysia.
kit ambil contoh tari pendet. publik malay menganggap itu punya orang BALI bukan orang INDONESIA. jadi mungkin dirasa salah kalo orang Indonesia marah-marah, toh belom didaftarin juga ke UNESCO.
tapi dari publik Indonesia sendiri menanggap bahwa Bali adalah bagian dari Indonesia termasuk budaya, adat, kesenian, dll. jadi sah aja kalo marah-marah.
nah lho...
n.b. tiba-tiba jadi pengen nyanyi lagu ini
tapi bukan itu yang saya pikirkan sekarang.
suporter macan malaya dengan sangat jelas terlihat memainkan laser ke arah wajah pemain Garuda Nusantara saat pertandingan tadi. sangat tidak sportif. tentu saja perbuatan ini membuat bangsa Indonesia marah (yaah bisa dibilang murka juga deh).
saya sebagai warga Indonesia juga kesal. kok rasanya sering banget ya main kasar gini sama tetangga sendiri?
tapi saya memilih untuk diam dan memantau timeline twitter saya.
dan akhirnya saya melihat link blog tentang Indonesia dari kacamata orang Malaysia ini.
entah ini yang buat orang malaysia beneran atau ngga, yang pasti dari URL maupun postingannya nyakitin hati banget. tidak dianjurkan membaca bila anda merasa anarkis, chauvinis ataupun temperamen.
setelah dengan berat hati saya baca, saya tertarik dengan postingan ini.
oh postingan yang ini juga.
udah? udah dibaca? ngerti ga artinya? sebenernya saya juga ga pandai bahasa melayu sih -__-.
intinya saya mengambil kesimpulan bahwa ada perbedaan persepsi antara Indonesia dengan Malaysia.
kit ambil contoh tari pendet. publik malay menganggap itu punya orang BALI bukan orang INDONESIA. jadi mungkin dirasa salah kalo orang Indonesia marah-marah, toh belom didaftarin juga ke UNESCO.
tapi dari publik Indonesia sendiri menanggap bahwa Bali adalah bagian dari Indonesia termasuk budaya, adat, kesenian, dll. jadi sah aja kalo marah-marah.
nah lho...
n.b. tiba-tiba jadi pengen nyanyi lagu ini
Imagine there's no countries
It isn't hard to do
Nothing to kill or die for
And no religion too
Imagine all the people
Living life in peace
"John Lennon - Imagine"
Music supply one thing totally different once more from pop and hip hop and are particularly suited to sure avid gamers. With fewer lyrics and fewer structure, these genres are ideal for|are excellent for} promoting concentration, particularly over lengthy sessions. You could question the quality of a platform if it features solely primary results or low-quality recordings of unknown songs. Hearing crystal-clear variations of the largest 바카라사이트 pop songs, nonetheless, will assist it seem more skilled and reliable. Remember that playing is a enjoyable source of entertainment, not a way of revenue or debt reimbursement.
ReplyDelete