Bulan lalu saya diberi kesempatan untuk sharing ke sejumlah
audiens usia SMA dan kuliah tentang perencanaan karier. Hehe kayaknya sebentar
lagi saya diamuk massa karena topik tulisan blog saya karierrrrr mulu. Mohon
maap ya, soalnya sejak jaman kuliah sampai setahun bekerja ini, tiap hari saya
ngurusinnya karier~
Anyway, postingan kali ini bukan tentang materi yang saya
bawakan di workshop bulan lalu kok. Saya mau share hal lain.
Kalau dihitung sejak ambil mata kuliah pendidikan karier,
berarti sudah hampir 3 tahun saya berkutat di dunia merancang masa depan ini.
Dari berbagai seminar, kuliah, workshop, sampai diskusi yang saya lakukan baik
di kampus, kantor, ataupun beragam kesempatan; saya baru menyadari suatu benang
merah yang ternyata penting banget ketika kita sedang merancang apapun dalam
hidup kita:
MEMILIKI TUJUAN.
Aha moment ini baru saya dapatkan ketika membuat materi di
workshop tersebut.
Lah kemana aja ya gue?
Sekarang inget-inget deh, misalnya kita lagi bikin acara, bikin tugas, atau
sesederhana mau ngepost foto di Instagram; pasti untuk mencapai hasil yang oke,
kita cari- cari contoh dulu untuk kemudian diolah menjadi tujuan kita.
Begitu juga perkara merancang hidup. Penting banget untuk
punya gambaran kehidupan kita beberapa tahun lagi mau seperti apa. Cara paling
gampang? Punya role model.
Bicara role model, saya baru menyadari di sepanjang
kehidupan ini saya punya banyak banget nama-nama orang yang jadi panutan saya.
Yaa saya orangnya juga mudah terinspirasi sih. Saya cukup sering gonta ganti
role model. Dan dalam satu waktu, role
model saya tuh bisa lebih dari 1 orang.
Plin-plan amat sih Min
jadi orang?
Bukan plin-plan. Memiliki role model berarti memahami nilai
hidup orang tersebut dan mencocokkannya dengan diri saya sendiri. Lah kalau
ternyata semakin tahun nilai hidup kami semakin berbeda, sah sah aja dong saya
berganti panutan?
Saya punya beberapa role model untuk berbagai aspek
kehidupan saya. Sumpah, kalau saya bilang banyak tuh berarti banyak banget!
Kayaknya kalau di-list satu persatu di sini tuh bisa jadi post paling panjang
di blog. Jadi kali ini saya mau list beberapa role model yang ‘memorable’ buat
saya.
SHERINA
Di hampir setiap workshop, saya cerita bahwa saya saat SD
ngefans abis sama Sherina. Who doesn’t? Sherina itu lambing bahwa perempuan
juga bisa! Dia juga multitalenta. Jasmine kecil dulu pengeeeeen banget jadi
Sherina, sampai-sampai seluruh aktivitas yang Sherina lakukan pasti saya ikuti
juga. Mulai dari nyanyi sampai balet.
Tapi seiring bertambah usia, saya ngerasa makin ngga cocok
dengan Sherina. Jalan hidup dia terlalu nyeni, sementara saya ngga suka suka
banget dengan seni. Yak, mari lah ganti panutan.
RENE SUHARDONO
Saya bisa ngebedain job dengan career gara-gara cover
bukunya Mas Rene ini. Engga begitu kenal banget sampai Mas Pacar ngenalin saya
ke buku-bukunya. Wuih gilak, tiap halaman bukunya membuat saya terguncang! Saat
itu saya jadi ngefans berat dengan Mas Rene dan benar-benar starstruck saat
ketemu orangnya langsung di acara Limitless Campus. Bahkan foto bareng! (kyaaa!
#fangirl).
NAJELAA SHIHAB
Nama yang satu ini famous banget di kalangan pendidikan.
Jujur, waktu saya belum kerja pun saya engga pernah dengan nama Mbak Elaa.
Sampai akhirnya saya bekerja dan nyemplung di jaringan pendidikan ini. Mbak
Elaa surely is the real meaning of WOMAN CAN HAVE IT ALL.
Beliau passionate, memulai mendirikan sekolah (dan menikah dan punya anak) dari usia yang sangat muda (18 TAHUN WOY!!!), hingga sampai sekarang tetap aktif memperjuangkan pendidikan dari berbagai aspek. Kerennya Mbak Elaa lagi, beliau ingat dengan semua orang dan sangat ramah. Apalah saya yang Cuma remah peyek ini juga diingat oleh Mbak Elaa huhuhu.
Saya bersyukur banget sepanjang hidup ini pernah kenal dan kerja barengan Mbak Elaa. She is exactly who I want to be.
Beliau passionate, memulai mendirikan sekolah (dan menikah dan punya anak) dari usia yang sangat muda (18 TAHUN WOY!!!), hingga sampai sekarang tetap aktif memperjuangkan pendidikan dari berbagai aspek. Kerennya Mbak Elaa lagi, beliau ingat dengan semua orang dan sangat ramah. Apalah saya yang Cuma remah peyek ini juga diingat oleh Mbak Elaa huhuhu.
Saya bersyukur banget sepanjang hidup ini pernah kenal dan kerja barengan Mbak Elaa. She is exactly who I want to be.
Selain 3 nama ini, saat ini ada juga beberapa orang yang I always
look up to and always make me think ‘What would this person do?’
Mbak Irma Erinda, mentor saya di UFLL; Mas Oni, career coach
saya sejak 2015; Mbak Hanzky, padahal baru kenal saat masuk Youthmanual tapi
ternyata beliau kece banget yaampun; Kak Shanti, teman baru saya kalau
ngomongin karier pribadi; dan Ayah saya sendiri.
Kalau kamu, siapa role model kamu?
Comments
Post a Comment